Waspada Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Kader JUMANTIK RW I Kel.Kebonsari

KIM POKAK,_ Disaat musim hujan tiba terkadang sebagain masyarakat ada yang lengah tentang bahayanya penyebaran nyamuk Demam Berdarah Dengue ( DBD ) bisa disebabkan karena ketidaktahuannya,disinilah peran Juru Pemantau Jentik ( JUMANTIK ) sangat dibutuhkan seperti yang telah dilakukan oleh Kader JUMANTIK Kelurahan Kebonsari bersama Bhimaspol,LPMK,ketua RT,RW perangkat kelurahan  dan tokoh Masyarakat pada Jumat,12 November 2021 di wilayah RW I.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah masalah lingkungan yang bersumber dari nyamuk dan bisa disebabkan karena adanya pembiaran atau kurang perhatian terhadap sarang nyamuk. Diantara upaya efektif untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD adalah dengan adanya juru pemantau jentik ( JUMANTIK ).“ hal tersebut dilakukan tidak hanya pada saat musim hujan,karena genangan air terkadang bisa berada di pot bunga di bak mandi dan lain lain.


Jumantik adalah merupakan upaya gerakan yang sangat efektif untuk mengubah perilaku masyarakat dengan melakukan  gerakan 3M+, mengubur, menguras, menutup, plusnya yakni mendaur ulang barang bekas,selanjutnya juga bisa dilakukan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.Selain 3M+ yang harus dilakukan Jumantik, ia juga bertindak sebagai agent percontohan dalam hal perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ). Jadi ada pelopor untuk mencontohkan dan mengingatkan upaya-upaya pencegahan DBD.Terang Abdul Rochman selaku sie Lingkungan LPMK Kelurahan kebonsari yang saat itu turut mengawal penyemprotan /Fogging bersama ketua RW I.

Gebyar PSJN dan fogging di RW I Kel.Kebonsari


“Apa pun bisa dilakukan masyarakat untuk membunuh nyamuk guna memutus mata rantai hidup jentik nyamuk DBD,diantaranya  menguras, mengubur, kemudian menanam atau mengoleskan serai. Itu langkah yang bagus untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk,” DBD tidak hanya menyerang pada musim hujan, pada musim kemarau pun potensi seseorang terserang DBD masih ada,namun biasanya di musim hujan kasus DBD lebih meningkat belum lagi Indonesia adalah negara endemis DBD. Hal itu bisa terjadi ketika seseorang tidak melakukan perilaku hidup sehat, seperti jarang bersih-bersih dan terbiasa menggantungkan pakaian bekas pakai.

Bila sudah sampai pada tahapan KLB, tahapan dimana terjadi banyaknya kasus DBD itu bukan persoalan mudah, makanya harus diantisipasi sejak dini secara bersama-sama,karena banyak upaya yang harus dilakukan mulai dari Pemberantasan Sarang Jentik dan Nyamuk (PSJN)  hingga sosialisasi pencegahan DBD.” Tambah Abdul Rochman.





#A.R/KBS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSM dan Pendamping REHSOS kota Surabaya Study Banding Ke Depok

Peresmian Rumah EnMag Kebonsari oleh Wali kota Surabaya

SOSIALISASI PERDA KOTA SURABAYA NO 5 TAHUN 2014